Selasa, 03 Januari 2012

Tugas

Tahun Baru Jepang
Jepang merayakan Tahun Baru berdasarkan sistem kalender Gregorian, namun menganut tradisi Shio (Eto) yang berasal dari sistem kalender Tionghoa.
Jepang merayakan tahun baru dan pergantian Eto secara bersamaan pada tanggal 1 Januari, walaupun menurut sistem kalender Tionghoa, pergantian Shio terjadi pada Tahun Baru Imlek.
Eto yang dilambangkan 12 jenis binatang
Eto dilambangkan oleh duabelas jenis binatang:
Ne      () Tikus
Ushi    () Sapi
Tora    () Harimau
U       () Kelinci
Tatsu   () Naga
Mi      () Ular
Uma     () Kuda
Hitsuji () Domba
Saru    () Kera
Tori    () Ayam
Inu     () Anjing
I       () Babi Hutan
Dulunya Eto banyak digunakan untuk dasar ramalan nasib dan karakter pribadi orang, tetapi di zaman modern Jepang, Eto yang disimbolkan dalam bentuk benda-benda kecil dari keramik hanya berfungsi sebagai benda pajangan di pintu masuk rumah (genkan).
Penjualan benda-benda kecil dari keramik yang melambangkan Eto, biasanya sudah dimulai 2-3 bulan sebelum menjelang Tahun Baru. Dalam perayaan Tahun Baru di Jepang, ada tradisi untuk menghias rumah dengan pajangan yang melambangkan Eto untuk tahun tersebut.
Daftar nama hari-hari mistik
Sampai saat ini masih banyak kalender dinding Jepang yang memuat hari-hari mistik. Hari-hari mistik sampai sekarang ini masih dipercaya sebagai pedoman untuk memilih hari baik untuk melakukan upacara yang sifatnya resmi seperti resepsi pernikahan dan upacara pemakaman.
Pekan yang disebut rokuyō (六曜) terdiri dari 6 hari-hari mistik: sakigachi, butsumetsu, tomobiki, sakimake, dan shakko.
Arti hari-hari mistik Jepang adalah sebagai berikut:
  • Sakigachi atau senshō (先勝)
Hari baik untuk acara penting, asalkan acara tersebut diadakan pada pagi hari dan sebaiknya tidak mengadakan acara penting sesudah tengah hari.
  • Butsumetsu (仏滅)
Hari sial untuk memulai sesuatu. Sebaiknya tidak mengadakan resepsi pernikahan atau membuka bisnis.
  • Tomobiki (友引)
Hari untuk tidak mengadakan pemakaman. Tomo () artinya teman, Biki () artinya menarik. Konon kalau mengadakan pemakaman pada hari ini, orang yang meninggal akan “mengajak” teman-temannya yang masih hidup untuk ikut pergi bersama-sama ke alam sana.
  • Dai an (大安)
Hari mujur untuk melakukan segala macam kegiatan. Hari terbaik untuk menikah atau mengadakan resepsi pernikahan.
  • Sakimake atau senbu (先負)
Hari harus berhati-hati. Pada hari ini sebaiknya menghindari keputusan yang sifatnya penting.
  • Shakkō (赤口)
Hari sial. Pada hari ini sebaiknya tidak mengadakan acara yang sifatnya penting seperti pemakaman atau pernikahan.

Hari-hari Libur Resmi
Tanggal
Nama hari libur dalam Bahasa Indonesia
Nama hari libur dalam Bahasa Jepang
Keterangan dan tradisi yang terkait
1 Januari
元日 (Ganjitsu)
Di hari-hari awal tahun baru terdapat tradisi melakukan hatsumode (kunjungan pertama ke kuil).
Senin minggu ke-2 bulan Januari
成人の日 (Seijin no hi) Coming of Age Day
Upacara bernama Seijin shiki diadakan di seluruh Jepang untuk menyambut penduduk yang mencapai usia 20 tahun.
11 Februari
国記念日 (Kenkoku kinen no hi) National Foundation Day
Hari untuk memperingati penobatan Kaisar Jepang yang pertama.
20 atau 21 Maret
春分の日 (Shunbun no hi) Vernal Equinox Day
Hari untuk melakukan ziarah ke makam.
29 April
昭和の日 (Shōwa no hi)
Hari libur untuk memperingati ulang tahun Kaisar Shōwa menurut keputusan Parlemen Jepang tertanggal 13 Mei 2005.
3 Mei
憲法記念日 (Kenpo kinenbi)
Hari mulai berlakunya Konstitusi Jepang.
4 Mei
緑の日 (Midori no hi) Greenery Day
Hari libur untuk mencintai tumbuhan dan berterima kasih atas hasil alam.
5 Mei
子どもの日 (Kodomo no hi)
Hari kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, dan sering disebut Hari Anak Laki-laki.
Senin minggu ke-3 bulan Juli
海の日 (Umi no hi)
Hari berterima kasih pada lautan dan samudra.
Senin minggu ke-3 bulan September
敬老の日 (Keirō no hi) Respect for the Aged Day
Hari memperhatikan kesejahteraan orang lanjut usia.
23 September
秋分の日 (Shūbun no hi) Autumnal Equinox Day
Hari untuk melakukan ziarah ke makam.
Senin minggu ke-2 bulan Oktober
体育の日 (Taiiku no hi)
Hari libur untuk memperingati hari pembukaan Olimpiade Tokyo 1964.
3 November
文化の日 (Bunka no hi)
Dulunya merupakan hari libur untuk memperingati hari ulang tahun Kaisar Meiji, tetapi kemudian dijadikan hari libur untuk mempromosikan kebudayaan Jepang.
23 November
勤労感謝の日 (Kinro kansha no hi) Labor Thanksgiving Day
Hari libur untuk menghormati kaum buruh dan merayakan hasil produksi.
23 Desember
天皇誕生日 (Tennō tanjobi)
Hari libur untuk merayakan ulang tahun Kaisar Jepang yang sekarang.



Libur Tidak Resmi
Selain hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah, Jepang juga memiliki tradisi liburan tidak resmi.
  • Libur Golden Week
Golden Week adalah pekan di akhir bulan April dan awal bulan Mei yang secara kebetulan ada 4 hari libur resmi yang hampir berurutan (29 April, 3 Mei, 4 Mei, dan 5 Mei). Sebagian besar kantor-kantor memutuskan untuk meliburkan pegawainya selama periode Golden Week. Pada tahun 2005, sebagian perusahaan dan bisnis tutup selama 10 hari mulai tanggal 29 April sampai tanggal 9 Mei, karena 2 Mei dan 6 Mei adalah dua hari kerja yang terjepit di antara hari libur resmi dan libur akhir pekan.
  • Libur Obon
Libur Obon (盆休み Obon yasumi) adalah hari-hari libur tidak resmi sebelum dan sesudah tanggal 15 Agustus. Walaupun perayaan Obon tidak merupakan hari libur resmi, perusahaan dan pemilik usaha sering meliburkan diri selama beberapa hari (13-16 Agustus) atau hingga satu minggu. Libur Obon digunakan untuk berziarah ke makam dan berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman. Kantor pemerintah tetap buka seperti biasa, walaupun sebagian besar pegawai meminta cuti untuk merayakan Obon.
  • Libur Tahun Baru Jepang
Libur Tahun Baru Jepang (お正月 Oshogatsu yasumi) adalah kesempatan pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan sanak keluarga untuk merayakan hari Tahun Baru. Liburan tahun baru lamanya berbeda-beda tergantung pada kebijaksanaan masing-masing kantor. Kantor-kantor pemerintahan dan swasta biasanya tutup sejak menjelang akhir tahun (29 Desember atau 30 Desember) hingga beberapa hari sesudah Tahun Baru.
Hari-hari Perayaan Tradisi
Sebagai negara yang memelihara kelangsungan tradisi, ada hari-hari tertentu yang bukan merupakan hari libur, tetapi merupakan hari-hari khusus yang dirayakan secara luas di Jepang.
Tanggal
Nama perayaan dalam Bahasa Indonesia
Nama perayaan dalam Bahasa Jepang
Keterangan dan tradisi yang terkait
3 Februari
Hari Pergantian Musim
節分 (Setsubun)
Dulunya orang Jepang selalu memperingati hari-hari yang menandai pergantian musim (setahun ada 4 kali Setsubun), tetapi sekarang yang diperingati hanyalah hari yang terjepit di antara akhir musim dingin dan awal musim semi.

Pada hari Setsubun ada tradisi melempar kacang kedelai untuk mengusir hantu (
oni). Di kuil-kuil Shinto diadakan upacara melempar-lempar kacang kedelai yang juga dilakukan oleh bintang tamu orang-orang terkenal. Di rumah-rumah orang Jepang, kacang kedelai dilempar-lemparkan sambil mengucap mantera (Hantu ke luar, rezeki ayo ke dalam! (鬼は外、福は内! Oni wa soto, fuku wa uchi!).
3 Maret
Hari Anak Perempuan
ひなまつり (Hina Matsuri) Girl's Festival
Hari untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan anak perempuan. Di rumah orang Jepang yang mempunyai anak perempuan usia sekolah, terdapat tradisi untuk memajang boneka pasangan pengantin (ひな人形 hina ningyo) dalam upacara pernikahan zaman Heian.
7 Juli
Festival Tanabata
七夕まつり (Tanabata matsuri) Star Festival
Konon festival ini berasal dari legenda kuno Tiongkok mengenai kisah cinta seorang penenun yang bernama Orihime and penggembala sapi yang bernama Hikoboshi. Pasangan yang sedang dilanda cinta ini hanya dapat bertemu setahun sekali di hari Tanabata, di saat tempat tinggal mereka di bintang Vega dan bintang Altair yang terpisahkan Galaksi Bima Sakti (天の川 Ama no gawa) letaknya menjadi sangat berdekatan.

Pada perayaan Tanabata, anak-anak sekolah dan pasangan yang sedang berpacaran menuliskan keinginan, harapan, dan cita-cita masa depan di atas Tanzaku (kertas persegi panjang). Tanzaku kemudian digantung di dahan-dahan pohon bambu bersama-sama dengan hiasan beraneka warna agar keinginan yang dituliskan menjadi terkabul.
15 Agustus
Perayaan Obon
お盆 (Obon)
Kesempatan berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman bagi orang Jepang. Kabarnya pada hari ini para arwah leluhur diberi izin untuk turun ke bumi mengunjungi sanak keluarga.
15 November
Perayaan usia tujuh-lima-tiga tahun
七五三 (Shichi-Go-San)
Perayaan untuk mendoakan kesehatan anak perempuan yang sudah genap berusia 7 dan 3 tahun, dan anak laki-laki yang sudah genap berusia 5 tahun. Tradisi ini merupakan kewajiban bagi para orang tua untuk membawa anak-anak yang sudah genap berusia 7, 5 atau 3 tahun ke kuil-kuil Shinto untuk didoakan.

Pada perayaan ini kita bisa melihat anak-anak yang sedang merayakan Shichi-go-san mengenakan pakaian kimono yang bagus-bagus. Para orang tua memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan anak-anak yang sudah berpakaian bagus dengan membuat foto keluarga di studio foto.